OXY MEMBANTU MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH

OXY MEMBANTU MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Datang di halaman Rumah Sehat Oxy (RSO) Sarirogo, Sidoarjo.. Mari Hidup Sehat dan Membagikannya...

Minggu, 20 Maret 2011

HIDUP SEHAT JASMANI, ROHANI DAN SOSIAL

      Kata-kata Hidup Sehat memang mudah diucapkan tetapi agak sulit dilaksanakan. Semua orang mendambakan hidup yang teratur dan sehat, tetapi sangatlah sedikit dari mereka yang memahami apa arti hidup sehat itu sendiri. Satu misal si Ani yang kelewat cerewet itu masihkah dikatakan sehat, sementara hanya bergosip melulu? Atau si Joni yang gemar pinjam uang alias ngutang tanpa ada harapan kembali. Dan yang terakhir masihkah kita menganggap bahwa kita sudah melaksanakan hidup sehat sementara masih gemar membuang sampah di sembarang tempat? Itulah realita hidup yang sering kita jumpai dan rasakan sendiri.
Lalu yang dikatakan hidup sehat itu sendiri bagaimana? Tidak sulit. Menurut undang-undang pokok kesehatan No. 9 tahun 1960, dikatakan dalam pasal 2 bahwa yang dimaksud kesehatan adalah yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Ini mengandung pengertian bahwa orang yang sehat itu tidaklah cukup dikatakan dia bebas dari penyakit fisik tapi lebih dari itu. Apalah artinya badan sehat kalau hanya menyusahkan orang lain. Sekedar diketahui ada tiga aspek hidup sehat yaitu, sehat jasmani, sehat rohani dan sehat sosial.


Sehat Jasmani
Untuk bisa hidup sehat secara jasmaniah tentunya kita perlu usaha dan dalam berusaha tentu perlu ilmu, kesabaran, waktu dan kadang biaya. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah makan secara teratur dan berolahraga. Kelihatan ringan dan gampang tetapi dalam kenyataannya tidak semua orang paham apa yang dimaksud makan secara teratur. Apakah hanya keakuratan waktu dan menu yang aduhai? Tentu saja tidak. Makan secara teratur itu tidak lain yaitu makan menurut anjuran kesehatan. Ini artinya kita makan secukupnya dan tentu saja bergizi, misalnya sepiring nasi, semangkok sayur, lauk sepatutnya dan kalau ada segelas susu segar. Istilah populernya empat sehat lima sempurna. Sebetulnya kebutuhan kita akan kalori tidaklah begitu banyak kecuali kalau kita sedang bekerja berat atau berolahraga misalnya bermain sepak bola. Justru kalau kita makan berlebihan malah berbahaya. Bisa-bisa sakit jantung, liver, ginjal atau tekanan darah tinggi. Bahkan Nabi Muhammad pernah memberi nasehat kepada kita: makanlah kalian bila merasa lapar, dan ketika makan jangan terlalu kenyang. Itu artinya kita dilatih untuk bersabar. Bukankah sifat sabar adalah dicintai Allah. Di samping itu kita juga dididik untuk tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan. Karena semua yang berlebihan itu tidak baik buat kesehatan. Selain makan teratur kita masih dianjurkan berolahraga secara rutin. Dengan berolahraga akan mengurangi pembentukan lemak yang berlebihan dalam tubuh kita.

Sehat Rohani
Yang satu ini memang agak sulit diamati secara fisik. Bagaimana tidak? Si Maman yang segar bugar itu masih dikatakan kurang atau tidak sehat karena ia mempunyai kebiasaan buruk yaitu suka meminjam sesuatu tetapi enggan mengembalikannya. Atau dia lebih suka meminta daripada memberi sesuatu kepada sesama. Secara psikologis di dalam diri si Maman mengalami krisis mental. Penyimpangan perilaku itulah yang membuat "mental health" seseorang terganggu. Untuk itu kita harus selalu ingat sabda Rasul bahwa tangan di atas itu lebih mulia daripada tangan di bawah.

Sehat Sosial
Apalah artinya badan sehat, segala kebutuhan terpenuhi tetapi tidak mempunyai teman untuk diajak bicara. Bukankah berbicara itu merupakan kebutuhan batin seseorang dalam mengungkapkan perasaan, baik suka maupun duka? Alangkah malangnya seseorang bila segalanya dikerjakan sendiri. Dalam hal-hal tertentu memang selayaknya sebuah pekerjaan dilakukan sendiri tetapi dalam hidup bermasyarakat sulit rasanya dan memang kita tidak mungkin menghindari begitu saja. Sebab pada hakekatnya kita ini di samping makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Jadi untuk bisa dianggap sehat secara sosial kita harus pandai-pandai beradaptasi dengan lingkungan dimana kita berada. Karena merasa paling mampu dan berkuasa misalnya, maka kita memperlakukan seseorang sewenang-wenang. Atau merasa malu bila disapa teman yang kebetulan status sosialnya jauh di bawah kita. Dan masih banyak lagi contoh-contoh lain. Itulah gambaran sederhana seseorang yang dikatakan kurang atau tidak sehat secara sosial.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang baru dikatakan menjalankan hidup sehat jika ia memenuhi ketiga syarat di atas, yaitu sehat secara jasmani, mental dan sosial.

Oleh: Choirul Amin
Penulis adalah pemerhati masalah pendidikan, tinggal di Surabaya Timur

1 komentar:

DEMI WAKTU

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.